Sejarah Hari Raya Imlek dan Makna yang Melekat
Tahun Baru Cina atau yang dikenal Hari Raya Imlek jatuh pada tanggal 1 Februari 2022. Biasanya, perayaan imlek terasa lebih Istimewa karena mengandung banyak makna yang melekat dalam setiap tradisinya.
Contents
- Sejarah Imlek
- Apa Saja Tradisi Imlek?
- Simbol Perayaan Imlek
- Warna Merah
- Angpao
- Barongsai dan Naga
- Rekomendasi Hiasan Serba Merah Khas Imlek
Sejarah Imlek
Awalnya, Hari Raya Imlek ialah suatu peringatan oleh para petani di China untuk menyambut animo semi dengan senang dan sarat syukur. Apalagi, pada dikala demam isu dingin mereka tidak dapat melakukan pekerjaan .
Untuk itulah, peringatan ini juga sering disebut selaku Xin Jia (Sincia) atau Festival Musim Semi.
Selain itu, ada juga mitos wacana Tahun Baru Imlek. Konon, ribuan tahun lalu, diceritakan ada suatu monster berjulukan “Nian” (dari kata 年 yang memiliki arti selaku “tahun”) akan datang pada simpulan tahun China.
Nian, monster menyeramkan yang mempunyai gigi dan tanduk panjang, bakal menyerang dan membunuh masyarakatdesa, serta menyantap tumbuhan dan ternak.
Untuk menakut-nakuti monster tersebut, penduduk desa pun memakai suara ledakan dan lampu-lampu yang terang.
Selain itu, mereka juga akan memajang kertas-kertas merah, memperabukan bambu, menyalakan lilin, dan mengenakan busana berwarna merah.
Inilah yang menjadi permulaan mula tradisi Imlek, yang masih kita kerjakan sampai hari ini. Jadi, tidak heran jika perayaan Imlek identik dengan warna merah, lampu-lampu gemerlap, suara drum, serta kembang api yang sungguh besar dan menarik menghiasi malam.
Seiring kemajuan zaman, Hari Raya Imlek pun mulai menjadi perayaan untuk mengungkapkan rasa syukur penduduk Tionghoa atas seluruh pencapaian, rezeki, dan segala hal baik yang mereka dapatkan pada tahun sebelumnya.
Selain itu, masyarakat Tionghoa merayakan Imlek untuk memohon rezeki, kesehatan, dan banyak berkah di tahun mendatang, serta menjamu para leluhur.
Apa Saja Tradisi Imlek?
Sepanjang Hari Raya Imlek berjalan, aneka macam tradisi yang dilakuakn, mulai dari Sam Sip Am Pu (satu hari sebelum peringatan Imlek) hingga Cap Go Meh (hari ke-15 atau penutupan Hari Raya Imlek).
Biasanya, ketika Sam Sip Am Pu, masyarakat Tionghoa akan melaksanakan sembahyang kepada ilahi atau dewi penjaga rumah dan pelindung, serta para leluhur mereka. Hal ini bertujuan untuk menjamu mereka dan juga memohon berkah.
Saat sembahyang, masyarakat Tionghoa akan meletakkan meja besar dan bangku di depan pintu rumah.
Di atas meja tersebut akan ada dupa atau hio, lilin merah, kertas tuakim, buah-buahan, ayam rebus, kue, arak, teh, hingga goresan pena nama leluhur pada kertas merah.
Nah, setiap anggota keluarga akan mengambil hio dan menyalakan sumbunya, kemudian berdoa di depan meja persembahan. Setelah itu, hio akan ditancapkan ke vas pasir dengan goresan pena nama leluhur, kemudian menanti hingga semua hio terbakar habis.
Jika telah habis, mereka akan melanjutkan dengan membakar aneka macam peralatan sembahyang tersebut pada kawasan terbuka, seperti hio, kertas tuakim, sampai tulisan nama leluhur.
Mereka yakin kalau asap dari hasil bakaran tersebut akan mengantarkan semua persembahan mereka kepada leluhur atau dewa yang mereka doakan.
Selain tradisi memperabukan hio, ada beberapa kebiasaan yang lain yang dijalankan menjelang Hari Raya Imlek, seperti bersih-higienis rumah, potong rambut, mandi bunga tujuh rupa, mendekorasi rumah dengan warna merah, serta membuat kudapan manis dan menu khas imlek.
Ada juga beberapa pantangan Imlek yang mesti disingkirkan supaya tidak menerima kesialan sepanjang tahun.
Misalnya, dihentikan membersihkan rumah, tidak boleh keramas, dihentikan pakai baju hitam, serta dihentikan berteriak atau berkata garang, hingga membicarakan hal-hal terkait akhir hayat.
Sedangkan tepat pada Hari Raya Imlek, orang Thionghoa lazimnya akan membuatkan angpao, mendatangi rumah saudara, sampai berkumpul bersama keluarga besar.
Umumnya, peringatan Imlek berlangsung selama 15 hari. Lalu, akan ditutup dengan hari Cap Go Meh, yang identik dengan kue keranjang dan pentasbarongsai. Menyenangkan, bukan?
Simbol Perayaan Imlek
Hari Raya Imlek lazimnya identik dengan beberapa simbol, yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu, mirip warna merah, angpao, sampai barongsai dan naga.
Warna Merah
Mungkin aneka macam dari kita yang sering bertanya-tanya kenapa imlek identik dengan warna merah?
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, tradisi ini berawal dari legenda ihwal monster bernama “Nian”, yang sangat meresahkan desa, bahkan memakan insan, tumbuhan dan binatang.
Akhirnya, penduduk desa memperoleh cara untuk menakuti Nian dengan memakai warna merah. Oleh alasannya itu, mereka melekat kertas merah di rumah, menggunakan baju merah, hingga menyalakan lampu-lampu berwarna merah terperinci.
Selain itu, di Cina, warna merah juga sering melambangkan keberhasilan dan berkah yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi setiap orang.
Angpao
Saat Perayaan Imlek, bagi-bagi angpao niscaya jadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Angpao merupakan suatu amplop merah berisi sejumlah duit, yang umumnya diberikan kepada anak-anak atau orang yang belum menikah dan tidak mempunyai pekerjaan.
Menurut legenda, memberikan angpao kepada bawah umur atau orang yang belum menikah, mampu melindungi mereka dari iblis bernama “ Sui”, yang sering berkunjung pada malam Tahun Baru Imlek.
Namun, ada hukum dalam menunjukkan angpao, loh. Isi angpao tidak boleh mengandung angka 4 di dalamnya, seperti Rp40 ribu, Rp400 ribu, Rp4 juta, dan seterusnya, karena mampu mendatangkan keburukan.
Sebaliknya, supaya dapat mendatangkan keberuntungan, lebih baik menunjukkan angpao dengan angka 8, seperti Rp80 ribu, Rp800 ribu, Rp8 juta, dan seterusnya.
Barongsai dan Naga
Siapa yang dikala Imlek sangat suka menyaksikan barongsai dan tarian naga? Atau bahkan ada yang takut?
Ya, barongsai dan naga juga ialah simbol penting dalam Hari Raya Imlek, loh. Barongsai, yang merupakan singa, menjadi simbol keberuntungan dan kebahagiaan. Sedangkan naga, melambangkan keberanian dan kekuatan.
Kedua simbol ini hadir untuk mengantarkan keberuntungan dan menghalau roh jahat yang datang ketika imlek. Biasanya, instrumen perkusi dan atraksi keren akan mengawalpentasbarongsai dan naga.
Nah, itu ia beberapa hal yang harus kau pahami wacana sejarah imlek, tradisi, serta simbolnya.
Rekomendasi Hiasan Serba Merah Khas Imlek
Menjelang Tahun Baru Imlek tersebut, saatnya kita menghias ruamh dengan berbagai dekorasi berwarna merah.
Tenang, kau bisa menemukan berbagai dekorasi serba merah cuma di Ruparupa.com. Situs belanja online terpercaya yang menyediakan berbagai produk rumah tangga dan perabot terbaik dari merek ternama milik Kawan Lama Group, mirip Informa dan ACE.
Kami juga punya rekomendasi produk serba merah untuk dekorasi perayaan Imlek di rumah, mirip berikut ini.
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini