Kenali 3 Jenis Vaksin COVID-19 Untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dikala ini telah ada 3 jenis vaksin covid yang telah menerima izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk anak-anak berusia 6-11 tahun.
Kali ini, kami akan membicarakan lebih jauh tentang jenis, efektifitas, dan syarat untuk mendapatkan vaksin, mirip berikut ini.
Contents
- Tiga Jenis Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
- Vaksin Sinovac
- Vaksin Pfizer-BioNTech
- Vaksin Sinopharm
- Efek Samping Vaksin Covid yang Mungkin Terjadi
- Kategori Anak-anak yang Tidak Bisa Menerima vaksin COVID-19
- Jadwal Rencana Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak Usia 6-11 Tahun.
Tiga Jenis Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac telah mampu diberikan untuk belum dewasa dengan takaran 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali. Sedangkan, jarak pinjaman takaran pertama dan kedua ialah 4 ahad.
Sementara itu, BPOM juga menuturkan bahwa dari pengujian yang dilakukan terhadap 550 anak berusia 6-11 tahun, menerima hasil yang sangat bagus.
Dari pengujian tersebut memperlihatkan angka imunogenisitas mencapai 96 persen, setelah 28 hari mendapatkan vaksinasi kedua. Hasil ini sebanding dengan pengujian terhadap anak usia 12-17 tahun.
Dengan adanya data resmi dari BPOM ini, tentu para orang renta tidak perlu khawatir lagi memakai jenis vaksin Sinovac untuk anak-anaknya.
Vaksin Pfizer-BioNTech
Jenis vaksin covid berikutnya ialah Pfizer-BioNTech, yang merupakan produksi negara Amerika Serikat. Vaksin satu ini gres mendapatkan izin penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) untuk belum dewasa berusia 5 hingga 11 tahun.
Menurut dokumen Vaccines and Related Biological Products Advisory Committee (VRBPAC), dari data Pfizer-BioNTech, vaksin ini mempunyai efektifitas 90,7 persen efektif dalam menghalangi penyebaran virus korona pada belum dewasa berusia di bawah 12 tahun.
Sedangkan hasil pengujian yang dilaksanakan oleh BPOM, vaksin Pfizer menerangkan efikasi yang muncul sebesar 100 persen pada usia sampaumur 12-15 tahun, sedangkan untuk usia 16 tahun ke atas meraih 95,5 persen.
Di Indonesia, pertolongan takaran jenis vaksin ini diturunkan dari 10 mikrogram ke 3 mikrogram. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja dengan Komisi IX dewan perwakilan rakyat RI, di Gedung dewan perwakilan rakyat, Senayan, Jakarta, pada hari Senin (8/11/2021).
Vaksin Sinopharm
Jenis vaksin covid berikutnya yang sudah mampu diberikan untuk anak berusia 3-17 tahun yaitu Sinopharm.
Vaksin ini merupakan salah satu vaksin produksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, anak perusahaan dari China National Biotec Group (CNBG), yang sudah masuk dalam daftar Penggunaan Darurat/ Emergency Use Listing (EUL) WHO pada bulan Mei kemudian.
Efek Samping Vaksin Covid yang Mungkin Terjadi
Parents, tidak perlu khawatir jikalau muncul imbas samping yang timbul sesudah vaksin. Hal ini wajar dan biasanya cuma bersifat ringan, seperti berikut ini.
- Efek samping vaksin Sinovac dengan gejala ringan, seperti pusing, diare, kemerahan di daerah suntikan, dan nyeri otot. Namun, hal ini hanya terjadi sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen.
- Efek samping vaksin Sinopharm yang lazimnya terjadi hanya sementara dan ringan, seperti merah pada bekas suntikan, nyeri pada bab lengan, atau kemungkinan yang lain berupa sakit kepala.
- Efek samping vaksin Pfizer mencakup kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, lengan dan tubuh terasa nyeri pada bekas suntikan, dan demam.
Nah, tidak semua anak merasakan efek samping yang serupa. Ada juga bawah umur yang tidak mencicipi apa pun setelah menerima vaksin.
Kategori Anak-anak yang Tidak Bisa Menerima vaksin COVID-19
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan ada sebagian kalangan bawah umur yang tidak disarankan mendapatkan vaksin, seperti berikut ini:
- Memiliki penyakit autoimun tidak terkontrol
- Defisiensi imun primer.
- Menderita penyakit mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis, dan Sindrom Gullian Barre.
- Menderita penyakit kanker, yang sedang dalam tahap menjalani kemoterapi/radioterapi.
- Dalam proses pengobatan sitostatika berat/imunosupresan.
- Dalam kondisi badan tidak sehat, mirip mengalami demam sampai 37,5 derajat Celcius atau lebih.
- Penyintas Covid-19 yang baru sembuh kurang dari 3 bulan.
- Menerima jenis vaksin lain kurang dari 1 bulan.
- Anak atau remaja sedang hamil.
- Penderita diabetes melitus dan hipertensi.
- Memiliki penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali
Jadwal Rencana Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Anak-anak Usia 6-11 Tahun.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menargetkan program vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun semoga mampu terealisasi pada permulaan tahun 2022.
Tentunya, jika ketiga vaksin tersebut mempunyai uji klinis untuk memastikan vaksin yang diberikan aman dan tidak berbahaya.
Namun, bila anak-anak Anda telah menyanggupi syarat untuk mendapatkan vaksin, Anda sudah mampu mendaftarkan mereka.
Apalagi, dari data Satuan Tugas Pananganan (SATGAS) COVID-19 per 1 November 2021, menunjukkan jikalau proporsi masalah anak terinfeksi virus corona di Indonesia ialah sebesar 13% dari total masalah.
Tidak cuma itu, faedah vaksin Covid-19 lebih banyak Anda dapatkan dibandingkan dengan efeknya, serta efektif melindungi anak dari penyebaran virus yang mematikan ini. Yuk, secepatnya daftarkan anak-anak Anda untuk menerima vaksin.