Benarkah Diet Rendah Gula adalah Pencegahan Virus Corona yang efektif
Salah satu pencegahan virus covid yang dikala ini tengah populer di tengah masyarakat yaitu dengan melaksanakan pembatasan makanan rendah gula.
Alasannya dengan meminimalisir asupan gula yang dengan batasan tertentu setiap harinya, mampu memengaruhi metode kekebalan badan. Serta mengurangi risiko penyakit berbahaya yang bisa muncul seperti diabetes.
Meski pengaruhnya tidak sebanding dengan melakukan social distancing dalam menangani penyebaran Covid-19, menjaga kesehatan tubuh menjadi satu cara untuk melindungi diri dari penularan virus berbahaya.
Namun untuk melihat lebih jauh tentang efektifitas pembatasan makanan rendah gula sebagai pencegahan virus Corona, dan memahami benar apakah melakukan jenis pembatasan makanan ini mempunyai korelasi dengan virus sars cov 2. Ruparupa akan menawarkan informasi selengkapnya berdasarkan sumber terpercaya
Contents
- Pengertian pembatasan makanan rendah gula
- Apakah ada korelasi antara makan gula dalam makanan dan COVID-19?
- Rekomendasi batas gula saat diet berdasarkan pakar kesehatan
- Makanan dan minuman yang merupakan sumber gula alami dan perhiasan
- Sumber gula alami
- Sumber gula suplemen
Pengertian pembatasan makanan rendah gula
Diet rendah gula adalah mengganti sumber energi badan yang bersumber dari karbohidrat, dengan mengonsumsi lemak tak jenuh dan protein yang bagus untuk badan. Dalam hal ini gula dapat bersumber dari jenis masakan yang bermacam-macam seperti biji-bijian, buah atau sayur sekalipun.
Makan kuliner di atas bukan saja mengandung gula alami. Tapi juga tinggi serat, sekaligus baik untuk kesehatan pencernaan.
Akan tetapi senantiasa amati setiap asupan nutrisi harian dengan seksama. Karena sumber masakan yang baik, juga mampu membuat kadar gula dalam darah menjadi tinggi jikalau dikonsumsi secara berlebihan. Terutama pada pasien Diabetes.
Apakah ada hubungan antara makan gula dalam masakan dan COVID-19?
Menurut laman health desk pembatasan makanan yang beraneka ragam dan sepadan termasuk buah-buahan dan sayuran memang menolong mendukung tata cara kekebalan badan secara lazim.
Namun belum ada bukti berpengaruh yang memperlihatkan dengan melakukan pembatasan makanan khusus, mengonsumsi kuliner tertentu atau mengonsumsi komplemen vitamin, mineral, dan obat herbal akan menghalangi, mengobati, atau menyembuhkan COVID-19.
Sementara itu penelitian lain menunjukan jikalau pasien Covid-19 yang mempunyai riwayat diabetes tipe melitus, menerima hasil tes kesehatan yang lebih baik kalau mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran wajar .
Dari hasil inilah pertanda bila penderita diabetes melitus, mesti mengendalikan asupan karbohidrat dan menghalangi gula. Juga harus tekun berolahraga dan berkala mengonsumsi obat-obatan.
Selain itu pastinya harus melakukan tes kadar gula darah secara berkala untuk mampu mengawasi kesehatan setiap harinya walaupun tanpa santunan tenaga medis, apalagi jikalau kamu sedang melakukan isolasi mandiri.
Untuk itu miliki produk kesehatan Sowell yang memiliki kualitas terbaik dan memberikan hasil akurasi yang tinggi. Selain itu alat pengukur gula darah ini juga memiliki fitur canggih serta memori penyimpanan yang besar.
Alat cek gula darah ini telah mempunyai Izin Edar Produk Alat Kesehatan AKL 20101123251. serta memiliki jangkauan hematokrit 30-60 dan rentang pengukuran 1.1mmol / L-33.3mmol / L 20-600mg / dl.
Fitur lainnya pada alat yang memiliki dimensi 8.5 x 5.5 x 1.5 cm, ialah memiliki waktu pengukuran yang cepat yaitu cuma 8 detik saja. Serta 2 tahun garansi mesin. Dapatkan produk kesehatan dari Sowell hanya lewat satu platform terpercaya ialah Ruparupa.
1 . Dr. Drew Ramsay Yang dilansir dari Independent, mengatakan otak membutuhkan 400 kalori glukosa setiap harinya. Agar bisa mendapatkan pemenuhan asupan gula orang sampaumur cukup mengonsumsi gula 30 gram sehari atau sekitar 7 dadu gula.
2. Sedangkan berdasarkan WHO Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan bahwa orang remaja dan belum dewasa menghalangi asupan harian gula komplemen kurang dari 10% dari total kalori (sekitar 50 gram atau sekitar 12 sendok teh). Hal ini penting untuk mencegah kelebihan berat badan, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gigi berlubang.
Lebih lajut WHO menyampaikan jikalau terdapat manfaat kesehatan yang lebih baik bagi orang yang dapat menghemat asupannya sampai kurang dari 5% (sekitar 25 gram atau sekitar 6 sendok teh) per hari.
3. Organisasi kesehatan terkemuka yang lain tergolong American Heart Association menganjurkan pengurangan gula komplemen (tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram gula per hari untuk pria; tidak lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram per hari untuk wanita).
Makanan dan minuman yang merupakan sumber gula alami dan tambahan
Ada banyak jenis gula yang dipakai dalam persiapan dan pengolahan kuliner, baik itu alami dan ialah gula aksesori
Sumber gula alami
Gula yakni bagian alami dari semua masakan yang mengandung karbohidrat, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta produk susu.
Semua kuliner ini adalah bab dari pembatasan makanan sepadan, yang bersumber dari kuliner utuh yang mengandung gula alami. Sehingga dapat mendukung acuan hidup sehat sekaligus membantu penurunan berat tubuh.
Hindari makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi karena mampu mengembangkan kadar insulin dalam darah secara signifikan.
Sumber gula pemanis
Ada juga sumber gula lainnya sering disebut gula “tersembunyi” alasannya adalah termasuk dalam kuliner olahan namun sulit didapatkan pada label kuliner tersebut.
Misalnya minuman soda, produk susu, jus hingga kuliner olahan atau bungkus mirip produk sereal, buah kering bagus, saus dan bumbu seperti saus tomat atau saus salad, makanan ringan dan permen.
Melihat fakta di atas bukan berarti kau dilarang mengonsumsi gula sama sekali loh! Cukup batasi dan bijak menentukan asupan harian saja.
Lalu apa yang terjadi bila tidak makan gula sama sekali? badan akan mengalami kelemahan energi, serta menghalangi kerja organ-organ badan.
Namun jikalau mengonsumsinya secara berlebihan maka dapat memajukan risiko terjadinya berbagai penyakit mirip jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2 pun tentu meningkat. Untuk itu batasi asupan gula harian dengan sewajarnya.