Ini 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui perubahan Emergency Use Authorization (EUA) terkait vaksinasi takaran lanjutan COVID-19. Dari persetujuan tersebut, BPOM memilih 5 jenis vaksin booster COVID-19 untuk di Indonesia.
Contents
- Apa Itu Vaksin Booster?
- Jenis Vaksin yang Disetujui
- 1. CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma
- 2. Pfizer
- 3. AstraZeneca
- 4. Moderna
- 5. Zifivax
- Syarat Menerima Vaksin Booster
Apa Itu Vaksin Booster?
Vaksin booster COVID-19 sendiri ialah dosis embel-embel bagi para peserta vaksin untuk memberi bantuan lebih dari aneka macam penyakit, mengingat efektivitas dari suntikan sebelumnya akan menurun seiring berjalannya waktu.
Pemberian booster atau vaksin lanjutan terbagi menjadi dua jenis, yaitu homolog dan heterolog.
Homolog ialah pinjaman takaran lanjutan bagi akseptor vaksin primer menggunakan merek yang serupa.
Sebaliknya, heterolog ialah takaran lanjutan bagi peserta vaksin primer, yang memakai merek berlawanan.
Jenis Vaksin yang Disetujui
Lalu, jenis vaksin lanjutan apa saja yang telah disetujui oleh BPOM selaku dosis lanjutan? Kapan waktu yang sempurna untuk menerimanya?
Agar tidak salah, simak penjelasannya berikut ini, mirip yang sudah dilansir dari aneka macam sumber.
1. CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma
BPOM pertama kali memperlihatkan izin kepada CoronaVac selaku vaksin booster COVID-19 di Indonesia. CoronaVac masuk ke jenis takaran lanjutan homolog.
Booster jenis ini diberikan sebanyak 1 dosis dengan sekurang-kurangnya6 bulan setelah penerimanya telah final mendapatkan vaksinasi primer lengkap (vaksin pertama dan kedua).
Penerima yang mampu mendapatkan booster CoronaVac yaitu mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas. Setelah dukungan booster, antibodi netralisasi peserta akan meningkat sampai 21-35 kali setelah 28 hari.
2. Pfizer
Vaksin kedua yang disetujui oleh BPOM untuk menjadi booster ialah vaksin Comirnaty dari Pfizer, yang termasuk jenis booster atau dosis lanjutan homolog.
Untuk mendapatkan booster Pfizer, Anda sebelumnya mesti menyelesaikan vaksinasi primer (vaksin pertama dan kedua) lengkap menggunakan vaksin yang serupa.
Vaksin ini baru mampu diberikan sesudah sekurang-kurangnya6 bulan dari vaksinasi primer tersebut terhadap yang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin lanjutan pfizer bisa memajukan antibodi netralisasi sebesar 3,29 kali sesudah 1 bulan penerimaan.
3. AstraZeneca
BPOM juga menetapkan AstraZeneca sebagai vaksin booster COVID-19, yang ialah jenis dosis lanjutan homolog.
Penerima booster ini wajib berusia 18 tahun ke atas dan telah menyelesaikan vaksinasi primer dengan dosis lengkap menggunakan AstraZeneca sekurang-kurangnya6 bulan.
Vaksin booster ini diberikan 1 dosis, yang dapat meningkatkan antibodi dari 1792 ke 3746.
4. Moderna
Selanjutnya, BPOM juga menganalisa vaksin Moderna dan menyetujuinya selaku takaran lanjutan homologous dan heterolog atau jenis berlainan yang digunakan penerimanya dikala vaksin satu dan kedua (AstraZeneca atau Pfizer).
Tidak jauh berlainan dengan jenis lainnya, vaksin Moderna ini cuma boleh diterima oleh yang berusia 18 tahun ke atas dan telah menyelesaikan vaksinasi primer dengan dosis lengkap (vaksin pertama dan kedua) minimal 6 bulan.
Penerimanya akan mendapatkan vaksin booster Moderna dengan dosis setengah, yang nantinya akan mengembangkan antibodi mereka hingga 12,99 kali.
5. Zifivax
Jenis terakhir, yang juga sebagai takaran lanjutan heterolog ialah vaksin Zifivax.
Vaksin ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. Ltd, China bersama dengan industri farmasi Indonesia, yaitu PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
Bila jenis vaksin Moderna merupakan dosis lanjutan untuk penerima vaksin primer AstraZeneca dan Pfizer, vaksinZifivax ini akan diberikan kepada akseptor vaksin primer Sinovac.
Penerimanya wajib berusia 18 tahun ke atas dan sudah menerima vaksinasi primer dosis lengkap menggunakan Sinovac, sekurang-kurangnya6 bulan sebelum menerima booster.
Setelah mendapatkan booster Zifivax ini, penerimanya akan mendapatkan kenaikan antibodi lebih dari 30 kali.
Syarat Menerima Vaksin Booster
Berikut beberapa syarat untuk menerima vaksinasi takaran lanjutan COVID-19.
- Wajib berusia 18 tahun ke atas
- Memberikan bukti vaksinasi primer dosis lengkap sekurang-kurangnya6 bulan
- Berada di wilayak kabupaten atau kota yang telah menyanggupi syarat vaksinasi, adalah 70 persen vaksin pertama dan 60 persen vaksin kedua.
Selain itu, untuk vaksinasi dosis lanjutan gratis atau tanpa biaya juga memiliki beberapa syarat aksesori, yakni:
- Berusia lanjut atau lansia
- Merupakan peserta BPJS Kesehatan golongan PBI
- Kelompok rentan, seperti golongan komorbid dengan immunocompromised.
Itulah beberapa gosip terkait jenis vaksin booster dan syarat penerimanya.
Meski telah menerima vaksinasi lengkap dan lanjutan, usahakan untuk tetap menjaga kesehatan Anda dengan mengonsumsi masakan bergizi, berolahraga, dan istirahat yang cukup ya, Ruppers.
Jangan lupa untuk terus menertibkan kesehatan Anda sendiri di rumah.
Salah satunya yakni menawarkan alat tes kesehatan di rumah, yang mampu dibeli di Ruparupa.com. Simak juga beberapa anjuran produk berikut ini.
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini
Beli di sini